Tuesday, June 4, 2013

18.1 Teringat Selalu (1)

TERINGAT SELALU (1)
MENYAINGI IDOLA
Oleh: Nathan Mintaraga

Dari tahun 1963 sampai pertengahan tahun 1966, sebagai artis remaja yang paling populer era itu, Lilis Suryani benar-benar menduduki tingkat tertinggi di dunia musik hiburan nasional. Bahkan pernah dengan berani sekali para produser piringan hitamnya menjuduli salah satu album Lilis yang dirilis tahun 1965: ‘.... Ia Tetap Diatas !!’. (Lihat artikel: Menyanjung PYM: ‘.... Ia Tetap Diatas !!’ – ‘Signature Album’ yang Kedua)

Kenyataannya, meskipun ada banyak bintang cemerlang (baru) lainnya yang bermunculan dan menjadi termasyhur saat itu, tidak ada seorang pun di antara mereka yang sanggup memadai kesuksesan yang sudah diraih oleh Lilis sepanjang tahun-tahun tersebut. (Lihat artikel: Dari Tjai Kopi Hingga Air Mata – Mendominasi Pasaran Musik Pop)

Hampir setiap karya albumnya terdengar unik dan mengesankan, menciptakan moments yang tak terlupakan bagi para pendengarnya. Dan juga, hampir semuanya menjadi album-album terlaris di pasaran musik populer Indonesia era itu. Lagu-lagunya selalu mendapat perhatian khusus dari para penyiar radio nasional (RRI), sehingga banyak di antaranya mendominasi program-program asuhan mereka.

Ketika album ‘Gang Kelintji’ 1 dirilis dan menjadi salah satu dari album-album Lilis yang paling sukses semenjak kemunculannya di dunia musik rekaman lebih dari tiga tahun sebelumnya, posisi Lilis yang ‘jauh di atas’ seolah-olah memberi kesan yang aman (secure) sekali, bebas dari ancaman dan desakan artis-artis (baru) lainnya! (Lihat artikel: Gang Kelintji – Signature Album’ yang Ketiga)

Tetapi semua itu menjadi berubah ketika seorang penyanyi remaja yang namanya belum pernah dikenal masyarakat merilis sebuah album baru di pasaran musik nasional menjelang akhir tahun 1966. Ditemukan oleh Zaenal Arifin dan diiringi oleh orkesnya, Zaenal Combo, yang setahun sebelumnya mengalami kesuksesan masal di Indonesia dengan album-album (LP) 2 ‘Sendja di Kaimana’ dan (EP) 3 ‘Tjing Tulungan’ 1, penyanyi muda yang masih duduk di bangku sekolah SMA St Angela di kota Bandung tersebut berhasil memukau semua pendengarnya dengan lagu-lagu baru yang terdengar sangat catchy, yang disenandungkan olehnya dengan suara yang khas, lembut dan merdu sekali.

Sampai saat itu untuk pertama kalinya kedudukan Lilis Suryani di dunia musik hiburan Indonesia, di ‘atas’ dan tak tergoyahkan, yang bertahun-tahun lamanya dinikmati olehnya tanpa saingan (tandingan), menjadi tertantang dan ‘terancam’ sekali!

Biduanita muda bertubuh mungil yang pada mulanya dikenal sebagai Tatty Kadi, tetapi kemudian melalui album-album kedua dan seterusnya sebagai Tetty Kadi, merilis di bawah label Remaco album perdananya, ‘Pulau Seribu’ 1.

Album tersebut memuat delapan lagu baru hasil gubahan sepupunya sendiri, A Riyanto, seorang pemusik muda yang namanya juga baru untuk pertama kalinya diperkenalkan di dunia musik pop nasional.

Secara instan album itu mengalami kesuksesan luar biasa yang belum pernah dialami oleh bintang-bintang lain selain Lilis Suryani. Nama artis baru tersebut langsung dijadikan buah bibir pers dan masyarakat, mengambil alih seluruh perhatian media yang sampai saat itu biasanya hanya tertuju pada Lilis Suryani saja! Juga sepupunya, pencipta semua lagu dari album itu menjadi ikut termasyhur gara-gara kesuksesan fenomenal lagu-lagu gubahannya.

Berdasarkan kenyataan itu, Lilis tidak mempunyai pilihan lain selain turun dari ‘takhta’-nya dan memberikan ‘kedudukan’ itu kepada artis remaja yang berusia empat tahun lebih muda darinya tersebut.

(To be continued)

Nathan Mintaraga
Juni 2013

Catatan:

1 Oleh karena judul sebuah album pada waktu itu tidak begitu lazim, nama lagu yang paling termasyhur dari album tersebut ditambahkan begitu saja di dalam artikel ini sebagai judul albumnya hanya untuk membedakannya dari album-album yang lain

2 LP (Long Play) adalah album PH (Piringan Hitam) yang biasanya memuat delapan lagu dengan maksimum 12 lagu. Diputar dengan kecepatan 33 1/3 RPM (Remixes Per Minute)

3 EP (Extended Play) adalah album mini PH (Piringan Hitam) yang biasanya memuat maksimum empat lagu. Diputar dengan kecepatan 45 RPM (Remixes Per Minute). Populer sekali di era itu sampai kurang lebih akhir dasawarsa ke-60

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Syair lagu-lagu Lilis Suryani menurut urutan alfabet bisa ditemukan di sini)

No comments:

Post a Comment