Monday, March 18, 2013

13 Gang Kelintji

GANG KELINTJI
‘SIGNATURE ALBUM’ YANG KETIGA
Oleh: Nathan Mintaraga

Dari berpuluh-puluh album yang pernah direkam dan dirilis oleh Lilis Suryani di Indonesia, terutama dari tahun 1963 sampai 1971, di samping dua album (LP) 1 sebelumnya: ‘Antosan’ (1964) dan ‘.... Ia Tetap Diatas !!’ (1965), album ‘Gang Kelintji’ 2 (1966) adalah album terpenting sepanjang masa kariernya yang panjang dan menakjubkan itu.

Kesuksesan album tersebut yang dipenuhi oleh delapan lagu tak terlupakan yang semuanya tak terkecualikan menjadi hits di seluruh Nusantara ternyata membuktikan, bahwa kali ini Lilis benar-benar sudah berhasil meraih puncak karier musiknya. Kesuksesan album tersebut mengatasi segala sesuatu yang pernah dicapai olehnya selama itu dari awal sampai tahun 1966, di mana ia benar-benar menikmati kejayaan yang tidak pernah dicapai oleh artis-artis lain sebelumnya.

Hampir empat tahun lamanya dengan mudah ia menguasai semua tangga lagu-lagu daerah, dan juga nasional, tahun-tahun di mana ia menerima penghargaan berbentuk piala dari badan industri musik hiburan yang berwewenang di tanah air sebagai penyanyi yang saat itu paling disayangi masyarakat.

Lilis Suryani merekam album itu di bawah label Remaco, diiringi oleh orkes Pantja Nada yang dipimpin oleh gitaris termahir era tersebut, Enteng Tanamal. Band itu sebenarnya sudah berwujud cukup lama di dunia musik pop Indonesia, dan paling dikenal melalui album-album grup duet Pattie Bersaudara yang hampir semua lagunya direkam diiringi oleh mereka. (Lihat artikel: Pantja Nada – Sekali Tetapi Abadi)

Seperti yang sudah terjadi sebelumnya pada album ‘Antosan’, seluruh isi album itu juga sangat bagus dan berkualitas tinggi sekali. Bahkan empat lagu di antaranya: Gang Kelintji, Hari Ulang Tahun, Pantun Djenaka dan Gelombang Alun, diakui sampai sekarang sebagai lagu-lagu iconic-nya. Keempat lagu lain yang melengkapi album tersebut: Asmara, Terbang Lalat, Kisah Ali Baba dan Tandak Sambas, yang tidak kalah terkenalnya pada waktu itu juga sudah membantu membuktikan kemampuan album itu untuk bisa menembusi waktu sepanjang masa!

Untuk ketiga kalinya, melalui lagu-lagu di dalam album tersebut, terutama lagu Gang Kelintji, Lilis Suryani berhasil menciptakan sebuah ‘moment’ yang tak terlupakan bagi kariernya! Bahkan lagu itu sekarang seakan-akan sudah diresmikan sebagai salah satu lagu wajib dalam setiap acara tembang kenangan yang disiarkan melalui radio maupun televisi di Indonesia.

Sekali lagi jeritan khasnya: “Yahia!” di tengah-tengah lagu termasyhur itu membedakan dia dan keunikan suaranya dari banyak penyanyi seera lainnya. Teriakan tersebut akhirnya ditiru persis oleh Fenty Effendy di tahun yang sama ketika ia merekam ‘one hit wonder’-nya, lagu: Gambang Djakarta.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya di artikel Menyanjung PYM: ‘.... Ia Tetap Diatas !!’ – ‘Signature Album yang Kedua’, ‘moment’ yang pertama untuk Lilis terjadi pada tahun 1964 melalui lagu kontroversialnya, Risau, dari album ‘Antosan’. (Lihat artikel: Antosan – ‘Signature Album’ yang Pertama)

Yang kedua terjadi tahun 1965 melalui lagu-lagu: Untuk PJM Presiden Sukarno dan Gendjer-Gendjer, yang akhirnya dilarang wewenang untuk tidak disiarkan lagi oleh radio-radio nasional (RRI) setelah terjadinya peristiwa politik G30S di tahun yang sama. (Lihat artikel: Menyanjung PYM: ‘.... Ia Tetap Diatas !!’ – ‘Signature Album’ yang Kedua)

Karena kesuksesannya yang bersifat abadi sekali, kedelapan lagu rekaman asli dari album ‘Gang Kelintji’ diperbaharui lagi secara digital (digitally remastered) pada tahun 2004 oleh BP Disc (Remaco). Dilengkapi dengan 20 lagu lainnya yang pernah direkam oleh Lilis Suryani dari tahun 1965 sampai 1971 di studio mereka, perusahaan rekaman digital CD bekas Remaco itu merilis album nostalgianya yang bermutu tinggi sekali untuk pertama kalinya: ‘Golden Hits Memory’. (Lagu-lagu dalam bentuk mp3 bisa diunduh di sini)

Beberapa lagu dari album-album lain yang tertera di dalamnya: Cing Tulungan ‘Tjing Tulungan’2 (1965), Kisah Cinta ‘Pemburu’ (1966), Minggu Lalu   ‘Ku Telah Berdua’ (1967), Curahan Hati   ‘LS’ (1967), Jango (Dalam bahasa Indonesia)   ‘Ini dan Itu’ (1968), Air Mata   ‘Keliling Dunia’ (1969), Tasmasya ke Tawangmangu   ‘Wadjah Menggoda’ (1970) dan Teringat Kampung Halaman   ‘Si A Seng Matjan Glodok’ (1970) dan lain sebagainya.

Memang ‘Gang Kelintji’ merupakan album Lilis yang paling sukses dari tahun 1963 sampai 1966. Tetapi kedudukannya yang paling tinggi tanpa saingan yang setimpal selama itu di dunia musik pop Indonesia mulai digoncangkan dengan kehadiran seorang penyanyi remaja baru yang merilis album perdananya menjelang akhir tahun 1966.

Untuk pertama kalinya setelah empat tahun berlalu, posisi Lilis Suryani yang selalu berada ‘di atas’ menjadi sangat terancam! (Lihat artikel: Teringat Selalu (1) – Menyaingi Idola)

Nathan Mintaraga
Maret 2013

Catatan:

1 LP (Long Play) adalah album PH (Piringan Hitam) yang biasanya memuat delapan lagu dengan maksimum 12 lagu. Diputar dengan kecepatan 33 1/3 RPM (Remixes Per Minute)

2 Oleh karena judul sebuah album pada waktu itu tidak begitu lazim, nama lagu yang paling termasyhur dari album tersebut ditambahkan begitu saja di dalam artikel ini sebagai judul albumnya hanya untuk membedakannya dari album-album yang lain

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Download lagu-lagu:
(Syair lagu-lagu Lilis Suryani menurut urutan alfabet bisa ditemukan di sini)

No comments:

Post a Comment