Thursday, February 28, 2013

12 Tidurlah

TIDURLAH
MENGEKSPERIMEN DANGDUT
Oleh: Nathan Mintaraga

Suatu hal penting lainnya yang menyebabkan album (LP) 1 ‘…. Ia Tetap Diatas !!’ cukup unik saat diluncurkan adalah kehadiran sebuah irama baru di dalam album tersebut yang tidak pernah didendangkan oleh Lilis Suryani sebelumnya.

Melalui lagu Tidurlah, sebuah lagu dengan syair yang ditulis olehnya sendiri, Lilis berusaha memadu irama musik populer Indonesia dengan irama musik yang masih terdengar ‘asing’ sekali bagi telinga para penggemar setianya, yaitu irama Pop-Melayu, yang kemudian juga dikenal di tanah air sebagai irama ‘dangdut’.

Sebenarnya Tidurlah adalah sebuah lagu yang berasal dari sebuah film (musical) India yang termasyhur sekali di Indonesia era itu (1964/1965). Sebuah film dengan keunikan ciri-ciri khas dunia hiburan negara tersebut yang sekarang dikenal di dunia sebagai film gaya Bollywood. Kebanyakan orang tidak menyadari, bahwa lagu Tidurlah sebenarnya berasal dari film itu. Di bagian belakang sampul albumnya tertulis, bahwa lagu itu adalah lagu ‘ciptaan’ Lilis Suryani. Yang seharusnya dicantumkan di situ adalah: ‘nama pencipta lagu aslinya (orang India)/syair oleh: Lilis Suryani’!

Kendatipun pada waktu itu sudah ada sebuah lagu Melayu yang cukup terkenal secara nasional, yang dibawakan oleh penyanyi dangdut Ellya Khadam: Boneka dari India, lagu dengan irama-irama semacam itu mempunyai fans yang sangat terbatas, sebab pada umumnya para penggemar musik populer di Indonesia kurang menyukainya.

Oleh karena itu sebagai akibat dari eksperimen Lilis yang amat berani tersebut, banyak dari penggemar-penggemarnya yang paling setia menjadi kecewa sekali, hampir tidak percaya bahwa ia mau menyenandungkan lagu semacam itu. Alhasil, lagu Tidurlah hampir tidak dikenal masyarakat, karena diacuhkan oleh mereka.

Di album berikutnya: ‘Gang Kelintji’ 2, yang diluncurkan tahun 1966 oleh Remaco, diiringi oleh orkes Pantja Nada, ia mencoba sekali lagi merekam sebuah lagu ciptaannya sendiri: Kisah Ali Baba. Karena ketrampilan permainan gitar Enteng Tanamal, pemimpin orkes yang berhasil mem-pop-kan lagu dangdut tersebut dengan indah sekali, pandangan ‘sempit’ para penggemar setianya tentang irama yang masih terdengar ‘asing’ bagi selera mereka itu mulai berubah. Ternyata lagu tersebut menjadi hit yang cukup besar di era itu. (Lihat artikel: Gang Kelintji – Signature Album yang Ketiga)

Dalam waktu yang bersamaan album (LP): ‘Tiga Malam’ 2 dirilis di bawah label Irama Records. Kembali diiringi oleh orkes Baju, Lilis merekam sekali lagi sebuah lagu berirama dangdut ciptaannya sendiri yang berjudul: Sakuntala. (Lihat artikel: Tiga Malam – Termasyhur di Kemah Musuh) Kali ini lagu yang berhasil menjadi hit yang cukup berarti saat itu, dan yang direkam dengan aransemen musik mirip sekali dengan lagu Tidurlah dari album sebelumnya, ‘…. Ia Tetap Diatas !!’, diterima dengan baik oleh para penggemarnya yang akhirnya mulai menjadi tertarik dengan irama-irama seperti itu.

Segala upaya Lilis tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan besar beberapa tahun kemudian (1970/1971) ketika ia, di bawah label Remaco, merekam album-album (LP) khusus Pop-Melayu dengan iringan orkes Pantjaran Muda di bawah pimpinan Zakarya.

Lagu-lagu Tamasja ke Tawang Mangu dari album ‘Wadjah Menggoda’ (1970) dan Gadis Sakura dari album ‘Gadis Sakura’ (1971) ternyata berhasil memenangkan kembali perhatian dan kesetiaan seluruh penggemarnya di Indonesia. Melalui kedua lagu itu akhirnya dengan sukses sekali Lilis berhasil ‘menyeberangkan’ irama-irama lagu semacam itu dari dunia dangdut, yang mempunyai jumlah peminat sangat terbatas, ke dunia musik pop yang mempunyai arena penggemar yang jauh lebih luas. (Lihat artikel: (OM) Pantjaran Muda – Paras yang Menggoda)

Bahkan oleh karena lagu-lagu berirama Pop-Melayu tersebut, Lilis yang sudah terkenal sekali di Malaysia dan negara-negara bagiannya (Sarawak dan Sabah), demikian juga Singapura dan Brunei, menjadi jauh lebih termasyhur lagi di sana. (Lihat artikel: Yale Yale Menembus Pasaran Tetangga)

Nathan Mintaraga
Maret 2013

Catatan:

1 LP (Long Play) adalah album PH (Piringan Hitam) yang biasanya memuat delapan lagu dengan maksimum 12 lagu. Diputar dengan kecepatan 33 1/3 RPM (Remixes Per Minute)

2 Oleh karena judul sebuah album pada waktu itu tidak begitu lazim, nama lagu yang paling termasyhur dari album tersebut ditambahkan begitu saja di dalam artikel ini sebagai judul albumnya hanya untuk membedakannya dari album-album yang lain

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Download lagu-lagu:
(Syair lagu-lagu Lilis Suryani menurut urutan alfabet bisa ditemukan di sini)

No comments:

Post a Comment