SERULING BAMBU (2)
KERONCONG TRADISIONAL
Oleh: Nathan Mintaraga
Awal dasawarsa ke-70, ketika Lilis Suryani masih menikmati kesuksesan comeback-nya dengan lagu-lagu berirama Pop-Melayu: Tamasja ke Tawang Mangu, Keinsjafan dan Gadis Sakura, ia merilis sebuah album (LP) 1 kompilasi bersama beberapa artis ‘baru’ lainnya berjudul ‘Krontjong Rangkaian Mutiara’, diiringi oleh band D’Stranger di bawah pimpinan Eddy dan Jasir Sjam. Melalui album itu untuk kedua kalinya Lilis bereksperimen dengan sebuah aliran musik ‘lain’: irama keroncong tradisional.
Pada waktu itu, selain musik dangdut, lagu-lagu semacam itu yang biasanya hanya dibawakan oleh biduan/biduanita asal Jawa
saja, juga masih belum begitu lazim untuk ditangani oleh artis-artis
pop nasional, apalagi yang sudah mempunyai nama seperti dia. Kendatipun
demikian, hal itu tidak menghalangi keberaniannya untuk berinisiatif
serta terjun ke arena baru yang masih belum pernah ia coba tersebut!
Tuesday, April 15, 2014
Wednesday, April 2, 2014
31.1 Seruling Bambu (1)
SERULING BAMBU (1)
POP – SUNDA/DANGDUT
Oleh: Nathan Mintaraga
Semenjak awal karier musik profesionalnya, gara-gara sebuah lagu berbahasa Sunda di album perdananya, Lilis Suryani dikenal di Indonesia sebagai artis pop (arus utama) remaja pertama yang berhasil menenarkan lagu-lagu Sunda secara nasional. Lagu-lagu yang biasanya hanya dikenal secara lokal saja, karena bahasanya tidak (selalu) dimengerti oleh suku-suku yang lain, dibuat olehnya menjadi lagu-lagu termasyhur di tanah air, yang ikut bersaing di dunia musik populer nasional.
Lagu Sunda Lilis yang pertama, Tjai Kopi, dari album mini (EP) 1 perdananya bersama Moeslihat dan Sofjan langsung menjadi hit ketika baru saja dirilis tahun 1963. (Lihat artikel: Tjai Kopi – Lahirnya Sebuah Legenda)
POP – SUNDA/DANGDUT
Oleh: Nathan Mintaraga
Semenjak awal karier musik profesionalnya, gara-gara sebuah lagu berbahasa Sunda di album perdananya, Lilis Suryani dikenal di Indonesia sebagai artis pop (arus utama) remaja pertama yang berhasil menenarkan lagu-lagu Sunda secara nasional. Lagu-lagu yang biasanya hanya dikenal secara lokal saja, karena bahasanya tidak (selalu) dimengerti oleh suku-suku yang lain, dibuat olehnya menjadi lagu-lagu termasyhur di tanah air, yang ikut bersaing di dunia musik populer nasional.
Lagu Sunda Lilis yang pertama, Tjai Kopi, dari album mini (EP) 1 perdananya bersama Moeslihat dan Sofjan langsung menjadi hit ketika baru saja dirilis tahun 1963. (Lihat artikel: Tjai Kopi – Lahirnya Sebuah Legenda)
Labels:
Artis Legendaris,
Badjing Lontjat,
Bing Slamet,
Diah Iskandar,
Euis,
Lilis Suryani,
Musik 60-an,
Musik 70-an,
Muslihat,
Pileuleujan,
Remaco,
Teungteuingeun,
Tjai Kopi,
Tjing Tulungan,
Upit Sarimanah,
Wikipedia
Subscribe to:
Posts (Atom)